Halaman

Rabu, 25 September 2013

fisika kesehatan



Penggunaan Listrik dan Magnet pada Permukaan Tubuh
(devid romy Saputro, S.Si, MPd)

Seiring dengan perkembangan kelistrikan telah diciptakan peralatan yang mempergunakan energy listrik untuk terapi pengobatan. Tahun 1890 jacques A.D.Arsonval telah menggunakan listrik berfrekuensi rendah untuk menimbulkan efek panas. Tahun 1929 menggunakan listrik dengan frekuensi 30 MHz untuk pemanasan disebut short wave diathermy. Tahun 1950 diperkenalkan penggunaan gelombang mikro dengan frekuensi 2.450 MHz untuk keperluan diathermy dan pemakaian radar. 
1.  Penggunaan Arus Listrik Berfrekuensi Rendah
Listrik berfrekuensi rendah mempunyai batas frekuensi antara 20 Hz sampai dengan 500.000 Hz. Frekuensi ini mempunyai efek merangsang saraf dan otot sehingga terjadi kontraksi otot. Arus ini dapat dihasilkan oleh alat listrik yaitu : stimulator yang rangkaiannyater diri multivibrator maupun astable multivibrator. Untuk pemakaian jangka waktu sangat singkat dan bersifat merangsang persarafan otot, maka dipakai arus faradic. Untuk pemakaian dalam jangka waktu lama dan bertujuan merangsang otot yang telah kehilangan persarafat maka dipakai arus listrik yang interuptur/ terputus-putus atau arus DC yang telah dimodifikasi.
2.      Penggunaan Arus Listrik Berfrekuensi Tinggi
Frekuensi tinggi ini mempunyai sifat memanaskan sehingga dapat digunakan untuk diathermy yang dapat dibagi menjadi 2 tipe :
a.       Short wave diathermy
pada diathermy ini terdapat 2 metode yang digunakan untuk memperoleh gelombang elektromagnetik agar masuk ke dalam badan :
1.      Metode Kondensor
2.      Metode Kabel
b.      Micro wave Diathermy
Gelombang micro adalah gelombang dengan panjang gelombang 1 cm sampai 1 meter. Untuk diatermi sering digunakan panjang gelombang 12,25 cm dengan frekuensi 2.450 MHz atau panjang gelombang 69 cm dengan frekuensi 433,92 MHz. efek yang ditimbulkan tergantung jumlah energy radiasi yang diserap.
Efek yang ditimbulkan adalah efek fisiologis dan efek pengobatan. Efek fisiologis : menimbulkan panas pada jaringan – jaringan yang banyak mengandung air, banyak mendeposit energy, pada otot lebih banyak menyerap energy gelombang mikro dari pada jaringan lemak. Efek pengobatan : dapat mengobati penderita yang mengalami ruda paksa (trauma) dan peradangan dan dapat pula mengobati penderita nyeri dan spasme otot, bisul dan rematik.
Gelombang mikro kurang berhasil mengobati struktur yang dalam dibandingkan dengan diatermi gelombang pendek. Gelombang mikro tidak dapat dipakai pada penderita gangguan sirkulasi karena dapat menimbulkan pendarahan, thrombosis dan flebitis. Pada penderita TBC dan tumor ganas tidak diperkenankan pengobatan dengan gelombang mikro.

1 komentar: